makalah ANALISIS KRITIS MASALAH AKTUAL PENDIDIKAN
ANALISIS KRITIS
MASALAH AKTUAL PENDIDIKAN
Disusun
Oleh Kelompok 14

PRODI
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
STKIP BINA
BANGSA GETSEMPENA
BANDA ACEH
2018
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ANALISIS KRITIS
MASALAH AKTUAL PENDIDIKAN” sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Makalah
ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas akhir, sesuai dengan ketentuan
yang diberikan oleh Ibu Elvinar M. Pd sebagai dosen pembimbing.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu dalam terselesaikannya makalah ini.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis memohon maaf apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan dan penyampaian materi dalam makalah ini. Selanjutnya
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita.
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN
KATA
PENGANTAR.................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah.............................................................................................. 1
C. Tujuan Makalah................................................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN.............................................................................................. 2
A. Pengertian Pendidikan....................................................................................... 2
B. Masalah Pokok Pendidikan di Indonesia.......................................................... 3
C. Permasalahan Aktual Pendidikan di
Indonesia ................................................ 5
BAB III
PENUTUP...................................................................................................... 8
A. Kesimpulan........................................................................................................ 8
B. Saran.................................................................................................................. 8
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................... 9
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan
mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Derap langkah
pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman
selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan
sebelumnya. Indonesia merupakan negara yang mutu pendidikannya
masih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain bahkan sesama anggota
negara ASEAN pun kualitas SDM bangsa Indonesia masuk dalam peringkat yang
paling rendah. Hal ini terjadi karena pendidikan di Indonesia belum dapat
berfungsi secara maksimal.
Hal
ini disebabkan karena perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim.
Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit.
Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang
mahal, bahkan aturan UU pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk
itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat
dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional,
propinsi, maupun kota dan kabupaten.
Oleh
karena itu penulis akan menjelaskan tentang masalah yang terjadi dalam dunia
pendidikan dalam bentuk makalah yang berjudul “Analisis Kritis Masalah aktual Pendidikaan”
B.
Rumusan
Masalah
1. Menjelaskan
Pengertian Pendidikan
2. Mejelaskan
Pokok-Pokok Pendidikan di Indonesia
3. Menjelaskan
Masalah Aktual Pendidikan di Indonesia
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian dari pendidikan
2. Untuk
mengetahui masalah aktual pendidikan di indonesia
3. Untuk
mengetahui masalah pokok pendidikan di Indonesia
BAB
II
PEMABAHASAN
A.
Pengertian
Pendidikan Indonesia
Pendidikan
adalah usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang
lebih baik. Secara etimologi atau asal asul kata. Kata pendidikan dalam bahasa
Inggris disebut education yang berasal dari bahas latin yaitu 'educatum' yang
tersusun atas dua kata yaitu 'E' dan "Duco". Kata E berarti sebuah
perkembangan dari dalam ke luar atau dari sedikit menjadi banyak, sementara
'Duco' berarti perkembangan atau sedang berkembang. Hal ini secara etimologi,
pengertian pendidikan adalah menjadi berkembang atau bergerak dari dalam
keluar, atau dengan kalimat lain, pendidikan berarti proses mengembangkan
kemampuan diri sendiri (inner abilities) dan kekuatan individu. Kata Education
sering juga dihubungkan dengan 'Educere' (Latin) yang berarti dorongan
(propulsion) dari dalam keluar. Artinya untuk memberikan pendidikan melalui
perubahan yang diusahakan melalui latihan ataupun praktik. Oleh karena itu
definisi pendidikan mengarahkan untuk suatu perubahan terhadap seseorang untuk
menjadi lebih baik.
Pengertian
pendidikan menurut Undang Undang SISDIKNAS no. 20 tahun 2003, adalah sebagai
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran sedemikian rupa supaya peserta didik dapat mengembangkan potensi
dirinya secara aktif supaya memiliki pengendalian diri, kecerdasan,
keterampilan dalam bermasyarakat, kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian
serta akhlak mulia. Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa pendidikan
berasal dari kata “didik” dan mendapat imbuhan berupa awalan ‘pe’ dan akhiran
’an’ yang berarti proses atau cara perbuatan mendidik. Maka definisi pendidikan
menurut bahasa yakni perubahan tata laku dan sikap seseorang atau sekelokmpok
orang dalam usahanya mendewasakan manusia lewat pelatihan dan pengajaran.
B.
Masalah
Pokok Pendidikan di Indonesia
Dalam
lingkup nasional, telah ditetapkan empat masalah pokok pendidikan yang dirasa
perlu untuk diprioritaskan penanggulangannya. Empat masalah pokok tersebut
yaitu:
1. Masalah
pemerataan pendidikan
Pelaksanaan
pendidikan yang merata adalah
pelaksanaan program pendidikan yang dapat menyediakan kesempatan yang
seluas-luasnya bagi seluruh warga negara Indonesia untuk dapat memperoleh
pendidikan atau biasa disebut perluasan kesempatan belajar. Pemerataan
pendidikan mencakup dua aspek penting yaitu equality dan equity. Equality atau
persamaan mengandung arti persamaan kesempatan untuk memperoleh pendidikan,
sedangkan equity bermakna keadilan dalam memperoleh kesempatan pendidikan yang
sama diantara berbagai kelompok dalam masyarakat. Sehingga dalam hal ini
masalah pemerataan pendidikan dikatakan
timbul apabila masih banyak warga negara khususnya anak usia sekolah
yang tidak dapat mengenyam pendidikan atau dapat dikatakan tidak dapat
ditampung di dalam sistem atau lembaga pendidikan karena kurangnya fasilitas
pendidikan yang tersedia.
Permasalahan
Pemerataan dapat terjadi karena kurang tergorganisirnya koordinasi antara pemerintah
pusat dengan pemerintah daerah, bahkan hingga daerah terpencil. Hal ini
menyebabkan terputusnya komunikasi antara pemerintah pusat dengan daerah.
Sehingga menyebabkan kontrol pendidikan yang dilakukan pemerintah pusat dan
daerah tidak menjangkau daerah-daerah terpencil. Jadi hal ini akan
mengakibatkan mayoritas penduduk Indonesia yang dalam usia sekolah, tidak dapat
mengenyam pelaksanaan pendidikan sebagaimana yang diharapkan.
2. Masalah
Mutu Pendidikan
Mutu
diartikan sama halnya dengan memiliki kualitas dan bobot. Pendidikan yang
bermutu yaitu pelaksanaan pendidikan yang dapat menghasilkan tenaga profesional
yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan negara dan bangsa pada saat ini. Dalam
dunia pendidikan, mutu pendidikan menjadi sorotan karena sangat berperan besar
dalam menentukan kualitas sumber daya manusia yang telah tercetak melalui
pendidikan. Sejalan dengan proses pemerataan pendidikan, peningkatan mutu untuk
setiap jenjang pendidikan melalui persekolahan juga dilaksanakan. Peningkatan
mutu ini diarahkan kepada peningkatan mutu masukan dan lulusan, proses, guru,
sarana dan prasarana, dan anggaran yang digunakan untuk menjalankan pendidikan.
Mutu
pendidikan menjadi suatu permasalahan apabila hasil dari pendidikan tersebut
belum mampu mencapai taraf yang diharapkan yaitu menghasilkan keluaran berupa
tenaga profesional yang berguna bagi bangsanya. Penetapan mutu hasil pendidikan
pertama dilakukan oleh lembaga penghasil sebagai produsen tenaga terhadap calon
luaran, dengan system sertifikasi. Selanjutnya jika luaran tersebut terjun ke
lapangan kerja. Penilaian dilakukan oleh lembaga pemakai sebagai konsumen
tenaga dengan system tes unjuk kerja.
3. Masalah
Efesiensi Pendidikan
Masalah
efisiensi pendidikan mempersoalkan bagaimana suatu sistem pendidikan
menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan. Jika
penggunaannya hemat dan tepat sasaran dikatakan efisisennya tinggi. Jika
terjadi sebaliknya efisiensinya berarti rendah.
Beberapa
masalah efisiensi pendidikan yang penting adalah :
-
Bagaimana tenaga pendidikan difungsikan
-
Bagaimana prasarana dan sarana
pendidikan digunakan
-
Bagaimana pendidikan diselenggarakan
Jika
dikaitkan dengan permasalahan nyata di masyarakat, maka masalah efisiensi
pendidikan yang pelu memperoleh sorotan yaitu prihal pengangkatan, penempatan
dan pengembangan tenaga.
4. Masalah
Relevasi Pendidikan
Masalah
relevensi adalah masalah yang timbul karena tidak sesuainya sistem pendidikan
dengan keperluan pembangunan nasional. Masalah ini berkenaan dengan rasio
antara tamatan yang dihasilkan satuan pendidikan dengan yang diharapkan satuan
pendidikan di atasnya atau indtitusi yang membutuhkan tenaga kerja, baik secara
kuantitatif maupun secara kualitatif.
Masalah
relevansi terlihat dari banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu yang
tidak siap secara kemampuan kognitif dan teknikal untuk melanjutkan ke satuan
pendidikan di atasnya. Masalah relevansi juga dapat diketahui dari banyaknya
lulusan dari satuan pendidikan tertentu, yaitu sekolah kejuruan dan pendidikan
tinggi yang belum atau bahkan tidak siap
untuk bekerja.
C.
Permasalahan
Aktual Pendidikan di Indonesia
Permasalahan
aktual berupa kesenjangan-kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan hasil
yang dapat dicapai dari proses pendidikan yang pada saat ini kita hadapi perlu
ditanggulangi secepatnya. Permasalahan aktual pendidikan meliputi
masalah-masalah keutuhan pencapaian sasaran, kurikulum, peranan guru,
pendidikan dasar 9 tahun, dan pendayagunaan teknologi pendidikan.
Masalah
aktual dibagi menjadi dua, yaitu mengenai konsep dan mengenai pelaksanaannya.
Misalnya, munculnya kurikulum baru merupakan masalah konsep. Maksudnya, apakah
kurikulum tersebut cukup andal secara yuridis dan secara psikologis ataukah
tidak. Jika tidak, timbulah masalah pelaksanaan atau masalah operasional.
Berikut
masalah aktual pendidikan yang ada di Indonesia :
1. Masalah
keutuhan pencapaian sasaran
Pada
Undang-Undang No 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional bab II pasal 4
telah dinyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional ialah mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya. Kemudian dipertegas lagi di dalam GBHN butir 2a dan b
tentang arah dan tujuan pendidikan bahwa yang dimaksud dengan manusia utuh
adalah manusia yang sehat jasmani dan rohani, manusia yang memiliki hubungan
vertikal (dengan Tuhan), horizontal (dengan lingkungan dan masyarakat), dan
konsentris (dengan diri sendiri); yang berimbang antara duniawi dan ukhrawi.
Tetapi di dalam pelaksanaanya pendidikan afektif belum ditangani semestinya.
Kecenderungan mengarah kepada pengutamaan pengembangan aspek kognitif. Untuk
itu banyak hambatan yang perlu dihadapi untuk mencapai sasaran secara utuh.
Adapun hambatan yang harus dihadapi adalah sebagai berikut:
- Beban
kurikulum sudah terlalu sarat
- Pendidikan
afektif sulit diprogramkan secara eksplisit, karena dianggap menjadi bagian
dari kurikulum tersembunyi yang keterlaksanaannya sangat tergantung kepada
kemahiran dan pengalaman guru.
- Pencapaian
hasil pendidikan afektif memakan waktu, sehingga memerlukan ketekunan dan
kesabaran pendidik.
- Penilai
hasil pendidikan afektif tidak mudah.
2. Masalah
Kurikulum
Begitu
banyak masalah-masalah kurikulum dan pembelajaran yang dialami Indonesia.
Masalah-masalah ini turut andil dalam dampaknya terhadap pembelajaran dan
pendidikan Indonesia. Masalah kurikulum meliputi masalah konsep dan masalah
pelaksanaannya. Sumber masalahnya ialah bagaimana sistem pendidikan dapat
membekali peserta didik untuk terjun ke lapangan kerja (bagi yang tidak
melanjutkan sekolah) dan memberikan bekal dasar yang kuat untuk ke perguruan
tinggi (bagi mereka ingin lanjut).
Berikut
ini adalah beberapa masalah kurikulum:
-
Kurikulum pendidikan Indonesia terlalu
kompleks
Jika
dibandingkan dengan kurikulum pendidikan di negara maju, kurikulum yang dijalankan di Indonesia terlalu
kompleks. Hal ini akan berakibat bagi guru dan siswa. Siswa akan terbebani
dengan segudang materi yang harus dikuasainya. Sehingga siswa harus berusaha
keras untuk memahami dan mengejar materi yang sudah ditargetkan.
-
Seringnya berganti nama
Kurikulum
pendidikan di Indonesia sering sekali mengalami perubahan. Perubahan tersebut
hanyalah sebatas perubahan nama semata. Tanpa mengubah konsep kurikulum,
tentulah tidak akan ada dampak positif dari perubahan kurikulum pendidikan Indonesia.
Namun Pengubahan nama kurikulum pendidikan tentulah memerlukan dana yang cukup
banyak. Apabila dilihat dari sudut pandang ekonomi, alangkah baiknya jika dana
tersebut digunakan untuk bantuan pendidikan yang lebih berpotensi untuk
kemajuan pendidikan.
-
Kurangnya sumber prinsip pengembangan
Pengembangan
kurikulum pendidikan tentu saja berdasarkan sumber prinsip, untuk menunjukan
dari mana asal mula lahirnya suatu prinsip pengembangan kurikulum. Sumber
prinsip pengembangan kurikulum yang dimaksud adalah data empiris (pengalaman
yang terdokumentasi dan terbukti efektif), data eksperimen (temuan hasil
penelitian), cerita/legenda yang hidup di masayaraksat (folklore of
curriculum), dan akal sehat (common sense).
3. Masalah
Peranan Guru
Sejalan
dengan pengembangan IPTEK yang pesat dan realisasinya dipandu oleh kurikulum
yang selalu disempurnakan, maka guru sebagai suatu komponen sistem pendidikan
juga harus berubah. Dari sisi kebutuhan murid, guru tidak mungkin seorang diri
melayaninya. Untuk memandu proses pembelajaran murid ia dibantu oleh sejumlah
petugas lainnya seperti konselor (guru BP), pustakawan, laboran, dan teknisi
sumber belajar.
Seorang
guru diharapkan mampu mengelola proses pembelajaran (sebagai manajer),
menunjukkan tujuan pembelajaran (direktor), mengorganisasikan kegiatan
pembelajaran (koordinator), mengkomunikasikan murid dengan berbagai sumber
belajar (komunikator), menyediakan dan memberikan kemudahan-kemudahan belajar
(fasilitator), dan memberikan dorongan belajar (stimulator).
4. Masalah
Pendidikan Dasar 9 Tahun
UU
RI Nomor 2 Tahun 1989 Pasal 6 menyatakan tentang hak warga negara untuk
mengikuti pendidikan sekurang-kurangnya tamat pendidikan dasar, dan Pasal 13
menyatakan tujuan pendidikan dasar. Kemudian PP Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan
Dasar, Pasal 2 menyatakan bahwa pendidikan dasar merupakan pendidikan 9 tahun,
terdiri atas program pendidikan 6 tahun di SD dan program pendidikan 3 tahun di
SLTP, Pasal 3 memuat tujuan pendidikan dasar yaitu memberikan bekal kemampuan
dasar pada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi,
anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia, serta mempersiapkan
peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.
Hambatan-hambatan
dalam pelaksanaan pendidikan dasar 9 tahun, antara lain :
-
Realisasi pendidikan dasar yang diatur
dengan PP No. 28 Tahun 1989 masih harus dicarikan titik temunya dengan PP No.
65 Tahun 1951 yang mengatur sekolah dasar sebagai bagian dari pendidikan dasar,
karena PP tersebut belum dicabut.
-
Kurikulum yang belum siap
-
Pada masa transisi para pelaksana
pendidikan dilapangan perlu disiapkan melalui bimbingan-bimbingan, penyuluhan,
penataran, dan lain-lain.
BAB
III
PENUTUP
A.
Simpulan
Banyak
sekali factor yang menjadikan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia.
Factor-faktor yang bersifat teknis diantaranya adalah rendahnya kualitas guru,
rendahnya sarana fisik, mahalnya biaya pendidikan, rendahnya prestasi siswa,
rendahnya kesejahteraan guru, rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,
kurangnya pemerataan kesempatan pendidikan. Namun sebenarnya yang menjadi
masalah mendasar dari pendidikan di Indonesia adalah sistem pendidikan di
Indonesia itu sendiri yang menjadikan siswa sebagai objek, sehingga manusia
yang dihasilkan dari sistem ini adalah manusia yang hanya siap untuk memenuhi
kebutuhan zaman dan bukannya bersikap kritis terhadap zamannya. Maka disinilah
dibutuhkan kerja sama antara pemerintah dan mesyarakat untuk mengatasi segala
permasalahan pendidikan di Indonesia.
Permasalahan
aktual berupa kesenjangan-kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan hasil
yang dapat dicapai dari proses pendidikan yang pada saat ini kita hadapi perlu
ditanggulangi secepatnya. Permasalahan aktual pendidikan meliputi
masalah-masalah keutuhan pencapaian sasaran, kurikulum, peranan guru,
pendidikan dasar 9 tahun, dan pendayagunaan teknologi pendidikan.
B.
Saran
a) Adapun
saran yang dapat penulis sampaikan melalui makalah ini adalah semua pihak harus
bekerjasama dalam upaya penanggulangan permasalahan pokok pendidikan. Untuk
meminimalisir dampak negaif yang disebabkan oleh permasalahan pokok tersebut
maka harus ada perencanaan yang baik terhadap system pendidikan. Meningkatkan
kualitas pendidik dalam usaha peningkatan mutu pendidikan. Serta penyediaan
sarana dan prasarana yang lebih efektif dan efisien
b) Sebagai
mahasiswa khususnya calon pendidik, kita harus menyadari dan memahami berbagai
macam permasalahan pendidikan yang terjadi dilapangan sehingga dapat
merumuskannya serta mencari alternatif pemecahannya. Jadilah, Mahasiswa
sekaligus Calon Pendidik yang peka terhadap berbagai permasalahan pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Liem,
Jay. Pengertian Pendidikan Menurut Para Pakar Pendidikan. Diambil dari:
http://9wiki.net/pengertian-pendidikan/
Anonym.
2015. Pengertian Pendidikan: Pendapat Ahli tentang Pendidikan. Diambil dari:
http://www.apapengertianahli.com/2015/01/pengertian-pendidikan-pendapat-ahli-pendidikan.html
Akram,
gio.2013.Permasalahan Pokok Pendidikan Dan Penanggulangannya. Diambil dari :
http://gioakram13.blogspot.com/2013/05/permasalahan-pokok-pendidikan-dan.html
Dewa,
Apriantika. 2014. Makalah Pengantar Pendidikan Permasalahan Pendidikan. Diambil
dari :
Komentar
Posting Komentar